Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices),
harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang
keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.
a. Perubahan
harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter
memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara
keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut
deflasi (deflation).
b. Perubahan
harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau
jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi
awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva
yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan
laba yang dinilai lebih tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi. Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi:
a. Proyeksi keuangan yang
didasarkan pada data seri waktu historis
b. Anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja
c. Data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan
dan kinerja operasi dalam mata uang local menjadi tidak berarti lagi dalam
suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan
keuangan dalam perekonomian hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya
merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara
khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkann pada kerangka penilaian
biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli
konstan pada tanggal neraca.
Aturan ini juga berlaku untuk
angka-angka terkait pada periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli
yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukkan ke
dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan:
1. Fakta
bahwa penyajian ualng untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah
dilakukan.
2. Kerangka
dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama (yaitu
penilaian biaya historis atau biaya kini).
3. Identitas
dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya
selama periode pelaporan.
4. Keuntungan
atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :
1. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih mengukur pengaruh
inflasi.
2. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3. Akuntansi inflasi luar negeri.
4. Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan dan Kerugian Inflasi
Keuntungan
atau kerugian pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan
ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir, serta transaksi dalam, seluruh
aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang
dihasilkam diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memeandang
keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis
pendapatan yang lain. Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter
dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian. Pendekatan di Brazil yang tidak lagi diwajibkan,
tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara eksplisit, karena
jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat direalisasi.
Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini
membagi total laba menjadi dua bagian: (1) laba operasi (perbedaan antara
pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi) dan (2) keuntungan
yang belum direlasisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan
nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi. Kenaikan dalam biaya
penggantian aktiva operasi (yaitu, proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi
untuk mengganti peraltan) bukanlah suatu keuntungan, baik itu direalisasi atau
tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan
yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan
aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi ekuitas pemilik, yang adalah bagian
dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal
fisiknya (kapasitas produktifnya). Aktifa yang dimiliki untuk spekulasi,
seperti lahan kosong atau surat berharga yang dapat dipasarkan, tidak perlu
diganti untuk mempertahankan kapasitas produktif. Dengan demikian, jika penyesuaian
biaya kini mencakup pos-pos ini, kanaikan atau penurunan ekuivalen biaya
(nilai) kininya (hingga sebesar nilai yang dapat direalisasikan) harus
dinyatakan lengsung dalam laba.
Akuntansi Untuk Inflasi di Luar Negeri
Di
Amerika serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan
perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan
daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS 89, yang
mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan
perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan
dalam dua tingkatan. Pertama perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai
aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk
perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya
kini. Kedua, perusahaan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan
atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan
menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
Pengertian Perubahan Harga
Perubahan harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter
memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara
keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut
deflasi (deflation).
Perubahan harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau
jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya
jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang
lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai
lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan
yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh
inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya
akan menyebabkan:
1. Kenaikan dalam proporsi pajak.
2. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada
pekerja.
4. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah
(pengenaan pajak lebih besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan
dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan
keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan
yang dilaporkan. Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada
transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak
memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga
bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman
yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang
memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang
disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha
menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut
Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
1. Penyesuaian tingkat harga umum (mata uang konstan biaya
historis), yaitu jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat
harga (daya beli).
2. Penyesuaian biaya kini, yaitu pertama, aktiva dinilai
berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah
sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode
(tanpa memperhitungkan kompenen pajak), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
Biaya Kini Disesuaikan dengan Tingkat-Harga Umum
Kebijakan akuntansi:
1. Dasar Penyajian
2. Komparabilitas
3. Persediaan
4. Aset Tetap
5. Penyusutan
6. Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7. Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8. Laba atau rugi dari posisi moneter
SUMBER :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1
Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
https://www.academia.edu/9253481/Akuntansi_Perubahan_Harga
http://endahsoksibuk.blogspot.com/2011/10/outline-ai-bab-7-choi.html?m=
Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices),
harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang
keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.
a. Perubahan
harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter
memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara
keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut
deflasi (deflation).
b. Perubahan
harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau
jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi
awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva
yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan
laba yang dinilai lebih tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi. Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi:
a. Proyeksi keuangan yang
didasarkan pada data seri waktu historis
b. Anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja
c. Data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan
dan kinerja operasi dalam mata uang local menjadi tidak berarti lagi dalam
suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan
keuangan dalam perekonomian hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya
merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara
khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkann pada kerangka penilaian
biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli
konstan pada tanggal neraca.
Aturan ini juga berlaku untuk
angka-angka terkait pada periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli
yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukkan ke
dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan:
1. Fakta
bahwa penyajian ualng untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah
dilakukan.
2. Kerangka
dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama (yaitu
penilaian biaya historis atau biaya kini).
3. Identitas
dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya
selama periode pelaporan.
4. Keuntungan
atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :
1. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih mengukur pengaruh
inflasi.
2. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3. Akuntansi inflasi luar negeri.
4. Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan dan Kerugian Inflasi
Keuntungan
atau kerugian pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan
ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir, serta transaksi dalam, seluruh
aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang
dihasilkam diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memeandang
keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis
pendapatan yang lain. Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter
dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian. Pendekatan di Brazil yang tidak lagi diwajibkan,
tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara eksplisit, karena
jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat direalisasi.
Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini
membagi total laba menjadi dua bagian: (1) laba operasi (perbedaan antara
pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi) dan (2) keuntungan
yang belum direlasisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan
nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi. Kenaikan dalam biaya
penggantian aktiva operasi (yaitu, proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi
untuk mengganti peraltan) bukanlah suatu keuntungan, baik itu direalisasi atau
tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan
yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan
aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi ekuitas pemilik, yang adalah bagian
dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal
fisiknya (kapasitas produktifnya). Aktifa yang dimiliki untuk spekulasi,
seperti lahan kosong atau surat berharga yang dapat dipasarkan, tidak perlu
diganti untuk mempertahankan kapasitas produktif. Dengan demikian, jika penyesuaian
biaya kini mencakup pos-pos ini, kanaikan atau penurunan ekuivalen biaya
(nilai) kininya (hingga sebesar nilai yang dapat direalisasikan) harus
dinyatakan lengsung dalam laba.
Akuntansi Untuk Inflasi di Luar Negeri
Di
Amerika serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan
perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan
daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS 89, yang
mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan
perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan
dalam dua tingkatan. Pertama perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai
aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk
perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya
kini. Kedua, perusahaan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan
atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan
menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
Pengertian Perubahan Harga
Perubahan harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter
memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara
keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut
deflasi (deflation).
Perubahan harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau
jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya
jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang
lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai
lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan
yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh
inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya
akan menyebabkan:
1. Kenaikan dalam proporsi pajak.
2. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada
pekerja.
4. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah
(pengenaan pajak lebih besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan
dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan
keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan
yang dilaporkan. Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada
transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak
memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga
bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman
yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang
memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang
disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha
menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut
Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
1. Penyesuaian tingkat harga umum (mata uang konstan biaya
historis), yaitu jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat
harga (daya beli).
2. Penyesuaian biaya kini, yaitu pertama, aktiva dinilai
berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah
sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode
(tanpa memperhitungkan kompenen pajak), namun tetap dapat mempertahankan
kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
Biaya Kini Disesuaikan dengan Tingkat-Harga Umum
Kebijakan akuntansi:
1. Dasar Penyajian
2. Komparabilitas
3. Persediaan
4. Aset Tetap
5. Penyusutan
6. Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7. Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8. Laba atau rugi dari posisi moneter
SUMBER :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1
Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
https://www.academia.edu/9253481/Akuntansi_Perubahan_Harga
http://endahsoksibuk.blogspot.com/2011/10/outline-ai-bab-7-choi.html?m=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar